BBC-ETS NEWS


 

Rabu (24/08/2016), Dengan pengalaman lebih dari 36 tahun sebagai kursus Bahasa Inggris yang berkompetensi, BBC-ETS telah menghasilkan para lulusan- lulusan yang mahir dalam berbahasa Inggris dan berkarakter. Berikut didukung dengan adanya para instruktur yang berpengalaman dan juga instruktur yang mempunyai prinsip dan jati diri dalam mendidik para siswa untuk mempunyai ilmu berbahasa inggris yang baik dan berkarakter yang baik pula.

BBC-ETS di bawah naungan Yayasan Pertiwi Global menyelenggarakan seminar dan pelatihan untuk mengasah kemampuan dengan teknik mengajar atau mendidik yang berbeda. Dengan pelatihan teknik mengajar yang bertajuk “EFL teacher training with story telling”, para pengajar atau instrutktur dapat menerapkan teknik mengajar tersebut dalam mengajar bahasa Inggris.

page2

Dibawakan dan dipandu oleh mentor yang cukup mahir di dunia story telling, seperti Adi Pamungkas (pendiri Pendekar Tawa), Iman Suherman (pendiri Dongeng Ceria), dan Sidik (pencerita), acara pelatihan ini dibuka dengan sesi berbagi cerita dari para mentor dimulai dari Adi Pamungkas, yang menceritakan tentang pengalamannya sebagai story teller, dari mulai dasar hingga sukses seperti sekarang. Selanjutnya, Iman Suherman pun juga berbagi cerita mengenai pengalamannya dalam mengelola Yayasan yang dibangunnya di daerah Setu, Bekasi Timur sampai cerita tentang pengalaman dari guru beliau yang mendapatkan pengalaman tak terduga dari seorang anak asuhnya di suatu panti asuhan.

page3

Adi pamungkas sang pendiri Pendekar Tawa berbagi pengalaman untuk menerapkan teknik story telling kepada para instruktur seluruh cabang BBC-ETS. Adi pamungkas memperinci cara yang tepat untuk menerapkan teknik story telling. Ada lima jurus untuk menerapkan teknik ini, yaitu:

  1. Ide cerita : Ide cerita yang dipilih harus menarik dan sesuai dengan usia siswa yang diajar di dalam kelas. Cerita tidak boleh terlalu panjang, maupun terlalu pendek, durasi waktu maksimal 45 menit dan usahakan tidak mengandung unsur negatif di dalam ceritanya. Diperbolehkan jika genre cerita tersebut adalah Legenda untuk mengubah unsur cerita di dalamnya agar menjadi cerita yang baik, terutama bagi anak.
  2. Mimik : Mimik dapat dilatih dengan cara menggerakkan syaraf wajah membentuk wajah-wajah lucu yang sesuai dengan karakter atau cerita yang dibawakan.
  3. Suara : Ada dua cara dalam memutuskan untuk mengisi suara apa untuk teknik story telling, cara tersebut adalah berimajinasi dan mengajak penonton atau siswa untuk menentukan suara apa yang cocok untuk mengisi suara karakter tersebut.
  4. Gesture : Gerakan harus dibuat sesuai dengan adegan yang ada dalam cerita story telling.
  5. Alat Bantu : Banyak alat bantu yang bisa digunakan untuk melakukan story telling, semisal Buku alat bantu paling dasar yang mudah. Tapi, jika menggunakan media Buku usahakan anak-anak terutama harus diberitahu siapa penerbit dan pengarang cerita. Selanjutnya pencerita/story teller dapat menggunakan alat sulap, boneka dan mainan anak-anak.

PAGE1

Diharapkan para calon pencerita dalam hal ini para instruktur dapat mengambil banyak pelajaran dan menerapkannya di dalam kelas ketika mengajar bahasa Inggris.