Komunikasi merupakan satu hal penting dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Komunikasi yang baik harus didukung dengan kemampuan tata bahasa yang baik pula. Tata bahasa yang baik memerlukan pembendaharaan kata yang besar dan intensitas latihan berkomunikasi yang cukup sering. Salah satu metode latihan komunikasi yang cukup ampuh adalah dengan bermain Role Play. Role Play menurut Husein Achmad adalah salah satu bentuk permainan pendidikan yang dipakai untuk menjelaskan peranan, sikap, tingkah laku, dan nilai dengan tujuan menghayati perasaan, sudut pandang dan cara berpikir orang lain.

Gambar 1. Roleplay Siswa Berbincang Sembari Menunggu Guru Masuk Kelas
Metode Role Play (bermain peran) juga dapat diartikan suatu cara penguasaan bahan-bahan melalui pengembangan dan penghayatan anak didik. Pengembangan imajinasi dan penghayatan dilakukan oleh anak didik dengan memerankannya sebagai tokoh hidup atau benda mati. Dengan kegiatan memerankan ini akan membuat anak didik lebih meresapi perolehannya. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan metode bermain peran ini adalah penentuan topik, penentuan anggota pemeran, pembuatan lembar kerja, latihan singkat dialog, dan pelaksanaan Role Play.

Gambar 2. Roleplay siswa sedang membicarakan liburan masing-masing
BBC-ETS Cililitan seringkali menerapkan metode Role Play dalam aktivitas pembelajaran di dalam kelas. Tema yang dipakai seringkali tentang kehidupan sehari-hari seperti menanyakan kabar, mengajak bertemu di café, ataupun belajar bersama. Role Play dinilai cukup ampuh untuk mengasah kempauan berbicara Bahasa Inggris anak-anak. Karena dengan Role Play, selain sang anak mempelajari secara verbal bahasa yang dipelajari, mereka juga memerankan nya yang mana mempertajam daya ingat mereka terhadap fungsi dari kalimat yang dipelajari. Misalnya, ketika mempelajari perbendaharaan kata yang menanyakan kabar, tentu saja dengan diadegankan kalau dua orang sedang bertemu, sehingga daya ingat peserta didik menjadi lebih tajam.
*kontributor artikel BBC-ETS Cililitan